Sejarah GPIB Bukit Sion Balikpapan
Tanggal 30 maret diperingati sebagai hari
HUT GPIB Bukit Sion.
Nama Bukit Sion adalah usulan dari sektor Pelayanan IV
yang waktu itu telah memiliki kelompok Paduan Suara bernama “SION” dan
dihubungkan dengan keadaan strategi gedung gereja yang terletak di atas bukit,
maka usulan nama ‘BUKIT SION”
diterima.
Pertama kali, dalam proses
pengusahaan tanah untuk lokasi gereja baru, saat itu ada beberapa usulan, yaitu
:
1. Usulan pertama : di daerah Martadinata
2. Usulan kedua : di daerah Gunung Belah
3. Usulan
ketiga : di daerah Markoni Atas
4. Usulan keempat : di daerah Gunung Malang
Usulan yang dipakai adalah usulan
keempat, yaitu di daerah gunung malang. Akhirnya proses pembuatanpun dimulai.
Sektor-Sektor Pelayanan yang tadinya
disebut Sektor IV A, IV B, IV C, IV D dan VIII, dirubah menjadi Sektor I, II,
III, IV, dan V
5-BPK (Bidang Pelayanan Kategorial)
Jemaat “Bukit Sion” segera dibentuk, yakni:
1. BPK-PW (Persatuan Wanita)
2. BPK-PKB (Persekutuan Kaum Bapak)
3. BPK-GP (Gerakan Pemuda)
4. BPK-PT (Persekutuan Teruna)
5. BPK-PA (Pelayanan Anak)
Pendeta-Ketua Majelis Jemaat Bukit Sion
yang pertama: Pdt. Manasye Daud Jeremias, S.Th. sekarang: Pdt. Lucky Gosal,
S.Si.-Teol.
Pendeta
Jemaat Bukit Sion yang pertama: Pdt. Ny. Rita Dina Muaya-Leong, S.Th. sekarang:
Pdt. Aprianus Libath, S.Th
Pendeta yang pertama: Pdt. Elon Pandaleke. Sekarang: Pendeta
Ny. Ritha Hutagalung-Londok
0 komentar