Esai ini saya sertakan dalam Lomba Esai SMA N 7 Banjarmasin. Puji Tuhan, esai ini mendapat juara 2 Nasional pada ajang tersebut. Semoga bermanfaat!
PUPUK CINTA TANAH AIR
UNTUK KARAKTER GENERASI MUDA
SEBAGAI REALISASI NILAI PERISTIWA SUMPAH PEMUDA
UNTUK KARAKTER GENERASI MUDA
SEBAGAI REALISASI NILAI PERISTIWA SUMPAH PEMUDA
Oleh:
Christy Raina S. Mamesah
“Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
-Jakarta, 28 Oktober 1928. Isi teks Sumpah Pemuda-
mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
-Jakarta, 28 Oktober 1928. Isi teks Sumpah Pemuda-
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemuda adalah orang muda laki-laki; remaja;
teruna. Maka dalam esai ini, pemuda yang akan dibahas sama artinya dengan
remaja dan generasi muda. Dapat dianalogikan bahwa pemuda merupakan arsitek pembangunan
suatu bangsa. Begitu pula dengan pemuda Indonesia, mereka adalah orang-orang
yang berpotensi untuk menentukan ke mana arah pembangunan bangsa ini.
Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, jumlah pemuda
mencapai 62,4 juta orang atau sekitar 25% dari proporsi jumlah penduduk
Indonesia secara keseluruhan. Dengan jumlah yang tak sedikit, sebenarnya
Indonesia tidak perlu khawatir kekurangan tenaga dalam melaksanakan
pembangunannya karena Indonesia telah memiliki potensi. Namun, layaknya pisau yang
memang sudah terkenal dengan ketajamannya, tetap saja pisau tentu harus diasah
terlebih dahulu untuk mendapat ketajamannya. Begitu pula dengan pemuda
Indonesia—mereka sudah terkenal sejak masa lampau sebagai pemuda yang tangguh,
gigih, berani, dan pantang menyerah.